Sabtu, 03 Oktober 2015

Macam-macam Penelitian




Macam-macam Penelitian

A.  Berdasarkan Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research)
1. Penelitian Dasar : Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
2. Penelitian Terapan : Penelitian terapan (applied research, practical research) adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.
3. Penelitian Dan Pengembangan (Research And Development/R&D) Merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

B.  Berdasarkan Tingkat Kealamiahan Tempat Penelitian
1.    Metode Penelitian Eksperimen : Merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.
2.   Metode Penelitian Survey : Digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.
3.  Metode Penelitian Naturalistik/kualitatif : Digunakan untuk meneliti pada  tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.





D.  Penelitian Menurut Metode
1.    Penelitian Survey : penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.
2.     Penelitian Ex Post Facto : yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
3.  Penelitian Eksperimen : yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti.
4.   Penelitian Naturalistic : metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
5.   Policy Research : yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
6.     Action Research : merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
7.  Penelitian Evaluasi : merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
8.   Penelitian Sejarah ; berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.

E.  Penelitian Menurut Penggunaannya
Jenis penelitian bila dilihat dari segi penggunaannya dapat digolongkan menjadi:
1.  Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure research ) LIPI memberi definisi sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
2.      Penelitian terapan ( applied research ). Batasan yang diberikan LIPI adalah : Penelitian terapan ialah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu.

F. Penelitian Menurut Bidang Ilmu
1.      Penelitian Esakta
Penelitian esakta lebih mengutamakan data dri hasil-hasil eksperimen. Penelitian ini sebagian besar dengan perhitungan-perhitungan dan analisis kuantitatif. Dapat diadakan kapan saja, dan bila di tes lagi, peluang terjadi persamaan lebih besar. Dengan kata lain, generalisasikan dapat diterapkan pada penelitian lain, sejauh variabelnya sama. Contohnya, daya tembus sinar radioaktif (α, β, γ). Dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu, yaitu
–          Biologi
–          Kimia
–          Fisika
–          Kedokteran
–          Astronomi
–          Geologi
–          Geografi
2.      Penelitian non-Esakta
Penelitian non-esakta lebih menekankan pada pola-pola hubungan dan tatanan dalam masyarakat. Kejadian bersifat situasional dan dinamis, tergantung pada kondisi sosiokultural masyarakat. Pengolahan data menggunakan analisis kualitatif Sulit digeneralisasikan meskipun variael-variabelnya sama. Contohnya, penelitian mengenai budaya masyarakat migran, presepsi masyarakat terhadap modernisasi. Dibagi menjadi beberapa bidang ilmu diantaranya
–          Agama/Teologi
–          Sejarah
–          Antropologi
–          Sosiologi
–          Pendidikan
–          Psikologi
–          Filsafat

G. Penelitian Berdasarkan dimensi waktu

Berdasarkan dimensi waktu, penelitian bisa dibedakan menjadi 2 macam penelitian, yaitu:
a.     Penelitian Cross-sectional
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu yang tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan.
Satu hal yang diingat bahwa pengertian satu waktu tertentu tidak bisa hanya dibatasi pada hitungan minggu, bulan atau  tahun saja. Tidak ada batasan baku untuk menunjukkan  satu waktu tertentu. Akan tetapi, yang digunakan adalah bahwa penelitian itu telah selesai. Dengan demikian, bisa saja seorang melakukan penelitian di bulan Januari, kemudian karena ada keperluan mendesak, pada bulan Februari dan Maret, ia kembali ke rumahnya. Pada bulan April, ia kembali lagi kelapangan untuk meneruskan pengumpulan data. Sekalipun peneliti mendatangi lokasi penelitian sebanyak dua kali, ia tetap dikategorikan melakukan penelitian cross-sectional. Dengan demikian, konsep satu waktu tertentu dalam satu penelitianlah yang digunakan untuk menentukan bahwa penelitian itu merupakan penelitian cross-sectional.[15]
b.     Penelitian longitudinal
Penelitian jenis ini dilakukan antarwaktu. Dengan demikian, setidaknya terdapat dua kali penelitian dengan topik dan gejala yang sama, tetapi dilakukan dalam waktu yang berbeda. Namun bukan berarti jika ada dua penelitian yang dilakukan dalam waktu yang berbeda dengan topik yang sama selalu dikategorikan ke dalam penelitian longitudinal, tetapi ada kata kunci yang harus dipegang, yaitu adanya upaya perbandingan antara hasil penelitian. Dengan kata lain, penelitian longitudinal sudah direncanakan sejak awal penelitian, dan bukannya secara kebetulan terjadi.[16] 
Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang mencoba melihat perubahan yang terjadi. Penelitian longitudinal terbagi lagi ke dalam tiga bentuk, yaitu:
1)     Penelitian kecenderungan, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang berbeda, serta responden atau informan yang berbeda.  
2)    Penelitian panel, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang berbeda, dan responden atau informan yang sama. Dengan penelitian ini, seseorang akan diteliti minimal sebanyak dua kali. Permasalahan yang seringkali muncul dalam penelitian ini adalah jika jangka  waktu antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lainnya berdurasi cukup lama sehingga ada kemungkinan responden yang dulu dijadikan sampel, kina sudah tidak bisa ditemui lagi, bisa jadi karena dia sudah meninggal dunia atau bisa juga karena sudah pindah rumah.
3)    Penelitian kohort, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama, yang dilakukan pada waktu yang berbeda dengan responden atau informan yang memiliki karakteristik yang sama. Dengan demikian, orang-orang yang diteliti berbeda, tetapi memiliki ciri-ciri yang sama. Ciri-ciri ini bisa berbentuk apa pun juga. Bisa saja mereka memiliki kesamaan pengalaman hidup, kesamaan tempat tinggal, kesamaan keturunan, kesamaan alumni, kesamaan latar belakang pekerjaan, kesamaan status, dan lain sebagainya. Misalnya kita akan melakukan penelitian di tahun 1990 kepada orang-orang yang berusia 45 tahun.  Tahun 2000 kita melakukan penelitian yang sama dengan orang-orang yang berusia 55 tahun. Karakteristik apa yang sama? Mereka adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1945. Dengan demikian, karakteristik yang sama adalah tahun kelahiran. Tidak hanya itu, ternyata peneliti menginginkan agar semua orang yang diteliti pada tahun 1965 berusia 20 tahun sehingga dapat mengetahui tentang kejadian pemberontakan G 30 S PKI, dan sama-sama mengalaminya.



H.     jenis penelitian berdasarkan pendekatan
Penelitian adalah suatu proses mencari suatu kebenaran yang menghasilkan dalil atau hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk dalam teknik penelitian ini yaitu :
a). Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan meggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini menurut Suharsimi Arikunto (1993) adalah sebagai berikut:
1.      Memilih masalah, 
2.      studi pendahuluan,
3.      Merumuskan masalah
4.      Merumuskan anggapan dasar
5.      memilih pendekatan
6.      Menentukan variabel dan sumber data,
7.      Menentukan dan menyusun instrument,
8.      Mengumpulkan data,
9.       Analisis data,
10.  Menarik kesimpulan,
11.  Menulis laporan.

 Langkah 1 sampai 7 adalah rencana penelitian, langkah 8 sampai 10 adalah pelaksanaan penelitian dan langkah 11 adalah pembuatan penelitian.
b). Penelitian Kualitatif
Penelitian dengan meggunakan metode kualitatif merupakan penelitian yang bersifat non ilmiah yang datanya bersifat kualitatif. Penelitian ini bukan penelitian ilmiah tetapi penelitian yang bersifat alamiah. Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya.
 Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah:
1.      Berdasarkan alamiah,
2.      Manusia sebagai instrument,
3.      Modelnya kualitatif,
4.      Analisis datanya secara induktif,
5.      Teori dari dasar,
6.      Deskriptif,
7.      Lebih mementingkan proses daripada hasil,
8.       Adanya batas yang ditentukan oleh fokus,
9.      Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, 
10.  Desain penelitian dibandingkan dan disepakati bersama.



Sumber:
https://anfieldvillage.wordpress.com/2013/10/02/jenis-jenis-penelitian-berdasarkan-tujuan-metode-pendekatan-dan-bidang-ilmu/
http://ekosupiyan.blogspot.co.id/2011/02/jenis-jenis-penelitian.html






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar