Macam-macam
Penelitian
A. Berdasarkan Tujuan Penelitian
Secara
umum, penelitian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic
research) dan penelitian terapan (applied research)
1. Penelitian Dasar : Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian
dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui.
2. Penelitian Terapan : Penelitian terapan (applied research, practical
research) adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus
terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk
keperluan tertentu.
3. Penelitian Dan Pengembangan (Research And Development/R&D) Merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi
produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
B. Berdasarkan Tingkat Kealamiahan Tempat
Penelitian
1.
Metode
Penelitian Eksperimen : Merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.
2.
Metode Penelitian Survey : Digunakan
untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.
3.
Metode Penelitian
Naturalistik/kualitatif : Digunakan untuk meneliti pada tempat yang
alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam
mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber
data, bukan pandangan peneliti.
D. Penelitian Menurut Metode
1. Penelitian Survey : penelitian yang
dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun
psikologis.
2. Penelitian Ex Post Facto : yaitu
penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang
kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut.
3. Penelitian Eksperimen : yaitu suatu
penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel
yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya
dimanipulasi oleh peneliti.
4. Penelitian Naturalistic : metode
penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap
keberhasilan bisnis.
5. Policy Research : yaitu suatu proses
penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial
yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan
untuk bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
6. Action Research : merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien,
sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3)
organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
7. Penelitian Evaluasi : merupakan
bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu
kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
8. Penelitian Sejarah ; berkenaan
dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa
lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam
kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian
itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian
masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi,
dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu
kesimpulan.
E. Penelitian Menurut Penggunaannya
Jenis penelitian bila dilihat dari segi penggunaannya dapat
digolongkan menjadi:
1. Penelitian dasar atau penelitian murni
( pure research ) LIPI memberi definisi sebagai berikut. Penelitian dasar
adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah
atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis
tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun
dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
2.
Penelitian terapan ( applied
research ). Batasan yang diberikan LIPI adalah : Penelitian terapan ialah
setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan
suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk
keperluan praktis. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan
berkepentingan dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan
sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu.
F.
Penelitian Menurut Bidang Ilmu
1.
Penelitian
Esakta
Penelitian esakta lebih mengutamakan data dri hasil-hasil
eksperimen. Penelitian ini sebagian besar dengan perhitungan-perhitungan dan
analisis kuantitatif. Dapat diadakan kapan saja, dan bila di tes lagi, peluang
terjadi persamaan lebih besar. Dengan kata lain, generalisasikan dapat
diterapkan pada penelitian lain, sejauh variabelnya sama. Contohnya, daya
tembus sinar radioaktif (α, β, γ). Dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu, yaitu
–
Biologi
–
Kimia
–
Fisika
–
Kedokteran
–
Astronomi
–
Geologi
–
Geografi
2.
Penelitian
non-Esakta
Penelitian
non-esakta lebih menekankan pada pola-pola hubungan dan tatanan dalam masyarakat.
Kejadian bersifat situasional dan dinamis, tergantung pada kondisi
sosiokultural masyarakat. Pengolahan data menggunakan analisis kualitatif Sulit
digeneralisasikan meskipun variael-variabelnya sama. Contohnya, penelitian
mengenai budaya masyarakat migran, presepsi masyarakat terhadap modernisasi.
Dibagi menjadi beberapa bidang ilmu diantaranya
–
Agama/Teologi
–
Sejarah
–
Antropologi
–
Sosiologi
–
Pendidikan
–
Psikologi
–
Filsafat
G.
Penelitian Berdasarkan dimensi waktu
Berdasarkan dimensi waktu, penelitian bisa dibedakan menjadi
2 macam penelitian, yaitu:
a. Penelitian Cross-sectional
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dalam satu
waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu yang tertentu, dan
tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk
diperbandingkan.
Satu hal yang diingat bahwa pengertian satu waktu tertentu
tidak bisa hanya dibatasi pada hitungan minggu, bulan atau tahun saja.
Tidak ada batasan baku untuk menunjukkan satu waktu tertentu. Akan
tetapi, yang digunakan adalah bahwa penelitian itu telah selesai. Dengan
demikian, bisa saja seorang melakukan penelitian di bulan Januari, kemudian
karena ada keperluan mendesak, pada bulan Februari dan Maret, ia kembali ke
rumahnya. Pada bulan April, ia kembali lagi kelapangan untuk meneruskan
pengumpulan data. Sekalipun peneliti mendatangi lokasi penelitian sebanyak dua
kali, ia tetap dikategorikan melakukan penelitian cross-sectional. Dengan
demikian, konsep satu waktu tertentu dalam satu penelitianlah yang digunakan
untuk menentukan bahwa penelitian itu merupakan penelitian cross-sectional.[15]
b. Penelitian longitudinal
. Penelitian
jenis ini dilakukan antarwaktu. Dengan demikian, setidaknya terdapat dua kali
penelitian dengan topik dan gejala yang sama, tetapi dilakukan dalam waktu yang
berbeda. Namun bukan berarti jika ada dua penelitian yang dilakukan dalam waktu
yang berbeda dengan topik yang sama selalu dikategorikan ke dalam penelitian longitudinal,
tetapi ada kata kunci yang harus dipegang, yaitu adanya upaya perbandingan
antara hasil penelitian. Dengan kata lain, penelitian longitudinal sudah
direncanakan sejak awal penelitian, dan bukannya secara kebetulan terjadi.[16]
Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang
mencoba melihat perubahan yang terjadi. Penelitian longitudinal terbagi
lagi ke dalam tiga bentuk, yaitu:
1) Penelitian kecenderungan, yaitu
penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang berbeda,
serta responden atau informan yang berbeda.
2) Penelitian panel, yaitu
penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang berbeda, dan
responden atau informan yang sama. Dengan penelitian ini, seseorang akan
diteliti minimal sebanyak dua kali. Permasalahan yang seringkali muncul dalam
penelitian ini adalah jika jangka waktu antara penelitian yang satu
dengan penelitian yang lainnya berdurasi cukup lama sehingga ada kemungkinan
responden yang dulu dijadikan sampel, kina sudah tidak bisa ditemui lagi, bisa
jadi karena dia sudah meninggal dunia atau bisa juga karena sudah pindah rumah.
3) Penelitian kohort, yaitu
penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama, yang dilakukan pada waktu yang
berbeda dengan responden atau informan yang memiliki karakteristik yang sama.
Dengan demikian, orang-orang yang diteliti berbeda, tetapi memiliki ciri-ciri
yang sama. Ciri-ciri ini bisa berbentuk apa pun juga. Bisa saja mereka memiliki
kesamaan pengalaman hidup, kesamaan tempat tinggal, kesamaan keturunan,
kesamaan alumni, kesamaan latar belakang pekerjaan, kesamaan status, dan lain
sebagainya. Misalnya kita akan melakukan penelitian di tahun 1990 kepada
orang-orang yang berusia 45 tahun. Tahun 2000 kita melakukan penelitian
yang sama dengan orang-orang yang berusia 55 tahun. Karakteristik apa yang
sama? Mereka adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1945. Dengan demikian,
karakteristik yang sama adalah tahun kelahiran. Tidak hanya itu, ternyata
peneliti menginginkan agar semua orang yang diteliti pada tahun 1965 berusia 20
tahun sehingga dapat mengetahui tentang kejadian pemberontakan G 30 S PKI, dan sama-sama mengalaminya.
H.
jenis penelitian berdasarkan pendekatan
Penelitian adalah suatu proses mencari suatu kebenaran
yang menghasilkan dalil atau hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan
suatu proses untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari
lapangan. Dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk dalam teknik
penelitian ini yaitu :
a). Penelitian Kuantitatif
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini
menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta,
bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan
ukuran objektif dan meggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan.
Adapun
langkah-langkah dalam penelitian ini menurut Suharsimi Arikunto (1993) adalah
sebagai berikut:
1. Memilih
masalah,
2.
studi pendahuluan,
3.
Merumuskan masalah
4.
Merumuskan anggapan dasar
5.
memilih pendekatan
6.
Menentukan variabel dan sumber data,
7.
Menentukan dan menyusun instrument,
8.
Mengumpulkan data,
9. Analisis data,
10. Menarik kesimpulan,
11. Menulis laporan.
Langkah 1
sampai 7 adalah rencana penelitian, langkah 8 sampai 10 adalah pelaksanaan
penelitian dan langkah 11 adalah pembuatan penelitian.
b). Penelitian Kualitatif
Penelitian dengan
meggunakan metode kualitatif merupakan penelitian yang bersifat non ilmiah yang
datanya bersifat kualitatif. Penelitian ini bukan penelitian ilmiah tetapi
penelitian yang bersifat alamiah. Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri
tertentu yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya.
Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah:
1.
Berdasarkan alamiah,
2.
Manusia sebagai instrument,
3.
Modelnya kualitatif,
4.
Analisis datanya secara induktif,
5.
Teori dari dasar,
6.
Deskriptif,
7.
Lebih mementingkan proses daripada hasil,
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus,
9.
Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data,
10. Desain penelitian
dibandingkan dan disepakati bersama.
Sumber:
https://anfieldvillage.wordpress.com/2013/10/02/jenis-jenis-penelitian-berdasarkan-tujuan-metode-pendekatan-dan-bidang-ilmu/
http://ekosupiyan.blogspot.co.id/2011/02/jenis-jenis-penelitian.html